Kali ini tibalah kita pada tahap Memahami Masalah Bersama Tim. Bila di perkuliahan sebelumnya kami para mahasiswi telah diberikan bekal, bagaimana agar mengidentifikasi masalah dan kemudian mencintai masalah itu. Karena setiap masalah yang ditemukan, pasti akan menjadi tantangan baru untuk mendapatkan solusinya.
Kemudian tahap berikutnya mengampanyekan masalah tadi, dan mengumpulkan orang orang yang memiliki masalah sama, atau yang memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut, berkumpul membentuk satu tim. Bagaimana agar solusi masalah pribadi, menjadi solusi bersama yang dapat diterapkan dan berdampak pada perubahan.
Dan sampailah kini pada tahap berikutnya, bagaimana tim yang sudah terbentuk tadi berdiskusi dan saling mencurahkan pendapatnya.
Sebagai individu, biasanya akan buru buru cari solusi. Namun sebagai ibu pembaharu pesan ibu Septi adalah : jangan buru - buru membicarakan solusi. Karena ketika kita sudah memahami masalah sebagai sebuah tim, maka ini akan berbeda sustainable nya, dibandingkan dengan yang solusi pribadi.
Tidak ada pendapat yang kecil, semua berarti. Semua sudut pandang akan memberikan masukan. Maka kami pun diberikan teknik curah pendapat berupa teknik starburting. Jujurly, ini pertama kali aku mendengar teknik ini.
Bagaimanakah gambarannya ?
Starbursting, untuk curah pendapat dalam tim |
Starbursting adalah metode curah pendapat yang akan mendorong para anggota tim untuk mulai mencurahkan pemikiran kreatifnya melalui pertanyaan-pertanyaan dibandingkan dengan jawaban-jawaban. caranya adalah membuat bintang bersudut 6 dan mulai menuliskan satu kata di setiap ujungnya seperti gambar di atas.
Kemudian, kita mengajak tim untuk menyusun pertanyaan tersebut. Maka tim kami pun mencatakan pertanyaan sebagai berikut.
Who:
1. Siapa yang bikin sampah?
2. Siapa saja yang bertanggung jawab atas sampah?
3. Siapa yang dapat kita ajak untuk mengelola sampah/peduli terhadap sampah?
What
1. Apa saja kategori sampah
2. Apa dampak yang ditimbulkan sampah?
3. Apa saja sampah yang dapat dimanfaatkan?
4. Apakah sampah bisa dijual ?
Where
1. Ke mana buang sampah ?
2. Ke mana jual sampah ?
3. Kemana Berakhirnya sampah-sampah kita?
Why
1. Mengapa harus bertanggung jawab?
2. Mengapa harus mengurangi produksi sampah?
3. Mengapa sampah perlu diolah ?
When
1. Kapan mulai mengurus sampah?
2. Kapan mulai mengurangi produksi sampah ?
3. Kapan mulai mengajak orang peduli sampah ?
How
1. bagaimana cara mengolah sampah?
2. bagaimana mengajak orang mengolah sampah ?
3. Bagaimana cara mengurangi produksi sampah ?
Ternyata cukup banyak juga ya pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Tim bersepakat akan menanyakan kepada praktisi yang telah mempunyai bank sampah untuk mendapatkan jawaban-jawaban di atas.
Tim sosial media juga berencana akan membaca sumber-sumber informasi baru tentang sampah ini.
Seperti pesan Ibu Septi, langkah langkah setelah starbursting ini adalah :
1. kumpulkan informasi baru tentang masalah cari second opinion, hubungi orang-orang atau ahlinya.
2. gunakan passion untuk mendalami masalah, misalkan yang suka membaca pergilah ke perpustakaan, bila suka menyanyi, cari lagu seputar itu dsb
3. menganalisis masalah dengan sudut pandang yang berbeda, ini masih PR ya, karena tim belum terlalu terbuka dan sepertinya belum dapat chemistrynya.
Terakhir, kami menyadari bahwa ini adalah langkah kecil dari sebuah langkah besar yang juga sedang dijalankan oleh para pengambil kebijakan. Kami melihat di SDGs (Sustainable Development Goals) bahwa apa yang tim kami lakukan, adalah bagian dari sebuah rencana besar dunia. Yakni bagaimana keberlangsungan konsumi dan produksi yang bertanggung jawab.
No comments:
Post a Comment