Sunday, 9 July 2023

Apa Masalahmu ?

Mulai bulan lalu, aku sudah terdaftar secara resmi di jenjang perkuliahan Bunda Saliha Institut Ibu Profesional. Seorang calon ibu pembaharu, serorang agen perubahan, karena every mother a change maker. Dan komunitas inilah yang akan menjadi kawah condrodimuko lahirnya seorang ibu pembaharu.


Dari manakah dimulai peran itu ? Yaitu dari proses menemukan permasalahan baik di diri maupun di sekitar, kemudian merekam permasalahan itu tak peduli sekecil apapun karena itu merupakan bentuk empati, dan akhirnya dari empati itu, ada satu aksi yang dapat memberikan solusi.


Ketika membicarakan tentang permasalahan, terkadang perlu waktu yang tenang untuk menemukannya. Pada saat awal aku merasakan kesulitan menemukan permasalahan ini. Sampai seorang kolega menegur, justru itu sebuah masalah buatku ketika aku tidak dapat menemukan masalahku apa. Akhirnya aku melihat lagi, mengamati lagi, berkaca pada diri, kemudian meluaskan pandangan. Barulah aku dapat menangkap beberapa sisi permasalahan, baik secara pribadi maupun kemasyarakatan. 



Berikut adalah permasalahan yang kutemui  sebagai seorang ibu bekerja yang memiliki 5 anak dewasa, paling kecil usia 15 tahun.

1. barang bekas menumpuk di rumah, kardus bekas paket, buble wrap, dsb. selalu terpikirkan ah simpan, siapa tahu nanti dipakai, demikian hingga berbulan-bulan, akhirnya menumpuk

2. Pernah membuat kompos dari sampah dapur, namun kini berhenti. Penyebab berhentinya apa ? antara malas dan bosan mungkin ya... 

3. Terkadang muncul rasa kesepian karena anak sudah besar-besar, tidak memerlukan lagi pelayanan fisik, sehingga ibu merasa banyak waktu luang, semua ingin dicoba, ingin menjadi ibu yang serba bisa, jadinya malah kurang fokus dan tidak memiliki spesialisasi pada satu bidang

Sementara itu kondisi sekitar rumahpun, anak-anak sudah terpapar gawai sejak bayi. Bisa dikatakan mereka tumbuh ditemani gawai. Anak-anak ini belum begitu mengenal buku dan bagaimana asyiknya berinteraksi dengan buku. Ini menjadi semacam PR buatku bagaimana ya .. peran apa ya.. yang dapat aku ambil di ranah ini..

Kemudian juga aku melihat ada beberapa pasang orang tua yang kondisinya sudah tinggal berdua suami istri dengan usia yang cukup renta, ada yang sedang sakit, ada juga yang pasangannya sakit.




Sebagai (calon) ibu pembaharu, penemuan masalah ini perlu disambut dengan suka cita. Karena ini ibarat menyongsong ilmu baru serta tempat bermain baru untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada. Bagaiman aku tahu bahwa permasalahanku sudah terselesaikan ? akupun membuat standar sederhana sbb

  1. Rumah lebih rapi, tidak ada tumpukan barang bekas 
  2. tanaman lebih subur terbantu oleh kompos bikinan sendiri 
  3. menekuni satu keahlian khusus yang dapat bermanfaat untuk diri dan sekitar 
  4. ada kegiatan literasi untuk anak-anak 
  5. ada peran serta lingkungan terhadap para lansia yang tinggal sendiri jauh dari anak-anaknya 
  6. memilah sampah sudah tersosialisasikan di sekitar rumah


Demikian adalah poin poin permsalahanku.. berharap aku dapat berpartisipasi dalam tim  mencari solusi 




Apabila semua hal di atas diringkas, makan terlihat dalam satu tabel  sbb








daftar pustaka :

https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2021/03/23/1457/produksi-sampah-menurut-jenisnya-di-kota-bandung-2020.html


No comments:

Post a Comment