Hai teman teman Hexagonia, ini adalah kelanjutan dari jurnal pertama kemarin. Kami para Hexagonia yang belajar di tahap bunsal diminta mengidentifikasi masalah. Setelah kami menuangkannya dalam bentuk jurnal, maka tahap selanjutnya adalah harus siap melakukan review sekaligus siap-siap juga jurnalnya direview oleh Buddy, yaitu pasangan yang dipertemukan oleh Kampus Ibu Pembaharu.
Buddy ini kemungkinan akan berbeda tahap demi tahapnya. Yeay.. peluang dapat teman baru sepanjang perjalanan ini nantinya.
Untuk jurnal pertama ini, aku mendapatkan Buddy dari Kalimantan Selatan, namanya mbak Fatimah Elyani. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun yang dikaruniai 2 putri dan 1 putra. Beliau juga memiliki amanah di ranah domestik maupun ranah publik.
Berikut ini adalah review atas jurnal beliau
1. Apa yang sudah baik dari jurnal buddy anda ?Di sini mbak Fatimah telah berhasil memotret kondisi dirinya yang merasa terlarut dan terlalu santai menjalani rutinitas sehari-hari sebagai seorang Ibu.
Terkadang memang kondisi kesibukan di rumah itu seperti menyita waktu ya, memaksa pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya seolah tidak berujung. Akan tetapi ketika memiliki kandang waktu dari setiap aktivitas maupun amanah, insya allah semua dalam keadaan aman terkendali.
2. Apa yang perlu ditingkatkan atau dioptimalkan ? Apakah ada kelemahan dalam mengidentifikasi an menganalisa akar masalah ?Mbak Fatimah tersadar bahwa terlalu santai dan larut dalam keseharian adalah sebuah masalah, ketika didiagnosa oleh dokter bahwa beliau sakit hipertiroid. Kondisi tersebut tentunya akan membutuhkan aktivitas baru di luar rutinitas keseharian, yaitu aktivitas pengobatan, yang tentunya ini akan membutuhkan energi, waktu dan juga finansial ke depannya nanti.
Semoga mba Fatimah terus semangat, menjalani pengobatan hipertiroid ini. Dan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya dapat menjadi tabungan amal kelak.
3. Apa yang menarik dari Problem Statement buddy anda ?Masalah terbesar dan akar masalah sudah dicatat oleh Mba Fatimah dalam problem statement. Akan tetapi dalam menuliskan "kapan kita tahu masalah tersebut sudah selesai" penjelasan beliau masih sangat global. Sehingga saya pikir ini memerlukan potongan-potongan kondisi yang nantinya akan mendeskripsikan tahapan.
Bisa jadi proses pengobatan hipertiroid itu sendiri memerlukan waktu yang panjang ya.
Seperti beliau sedikit menceritakan bahwa saat ini beliau mengonsumsi obat setiap hari dan cek FT4 serta TSH setiap bulan.
Pemeriksaan FT4 adalah salah satu tes darah untuk mengukur jumlah hormon tiroksin bebas. Jenis tes ini diperlukan guna mengetahui fungsi kelenjar tiroid, dan biasanya dilakukan bagi orang yang memiliki tanda-tanda gangguan tiroid.
Sedangkan tes TSH / thyroid stimulating hormone adalah tes hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak yang membantu mengatur kelenjar tiroid.
Tentunya itu bukan hal yang mudah.
Semoga tetap sehat hingga akhir bun Sal ya mbak Fatimah.
No comments:
Post a Comment