Friday, 3 November 2023

Review Jurnal 6 - Saatnya Beraksi

review-jurnal-6
Review jurnal 6



 Pada jurnal 6 ini saya dipasangkan dengan mbak Novianti Purnama Sari, dari Regional Bogor. Kali ini mbak Novi lebih dahulu menyapa saya, di saat saya masih mengambil jeda sejenak dari Kongres.

Jurnal Mbak Novi dibuat dengan desain yang demikian cantik di aplikasi Canva. Sungguh menarik secara tampilan. Membaca isinya pun membuat terkesima.

Tautan jurnal : https://noviantipurnamasari.my.canva.site/aksiuntuksolusi

Langkah tim Mbak Novi sudah sampai pada prototype. Dengan user persona ketiga anggota tim Temani Bunda dan meluas pada para penerima manfaat.

Test belum dapat dilakukan karena masih dalam proses pengumpulan data.











Selain membaca jurnal, saya juga melihat sosial media / akun instatram Temani Bunda. Akunnya sangat informatif dan desain juga cantik. Semoga dapat berdampak luas dan sukses dengan program-programnya. 

 

Wednesday, 1 November 2023

Kongres Ibu Pembaharu #2, Aksi untuk Solusi

Salah satu dari tiga even yang perlu diikuti oleh mahasiswi jenjang perkuliahan Bunda Saliha  adalah Kongres Ibu Pembaharu. Even sebelum ini adalah Questival Kemerdekaan. Kedua even ini berlangsung sangat meriah. 

Kongres Ibu Pembaharu mengambil spirit Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Saat itu para pemuda memberikan kontribusi terbaiknya untuk negara yang saat itu bahkan belum merdeka. Kaum perempuan pun tidak tinggal diam. Peristiwa sumpah pemuda ini mengisnpirasi perempuan Indonesia untuk menyelenggarakan kongresi mereka sendiri,

Apa yang dikehendaki para perempuan kala itu, akhirnya tercinta. Kongres Perempuan Indonesia I tanggal 22 Desember 1928 yang kemudian diperingati sebagai Hari Ibu. Di mana para pemuda, Diselenggarakan dua tahun sekali. Event yang pertama dilangsungkan pada tahun 2021 berbarengan dengan perkuliahan Bunda Salihah #1.


Pelaksanaan Kongres

Kongres Ibu Pembaharu #2 tahun 2023 dibuka oleh Rektor Institut Ibu Profesional, Hamidah Rina Mantiri dan Dekan Kampus Ibu Pembaharu, Endang Prasdianti.

Kongres menjadi sarana belajar untuk mahasiswi Bunda Salihah, bagaimana caranya menyampaikan gagasan tentang peran mereka dalam mengatasi permasalahan dan  memberikan solusi bagi diri dan sekitarnya.

Selama pelaksanaan kongres, mahasiswi dibagi menjadi grup-grup berdasarkan bidang yang relevan sesuai SDG's. Kemudian membuat materi publikasi tentang gerakan yang sudah dilakukan bersama tim masing-masing. Tujuan publikasi ini adalah agar gerakannya dapat memberikan dampak yang lebih luas. 

Saya berada di grup 6, bersama dengan mbak Deasita dari Tangerang, beliau dari tim Main Yuk. TIm ini berangkat dari kegelisahan mba Dea tentang ibu bekerja yang kurang waktu main dengan anak-anaknya. Sehingga mba dea bersama timnya merancang kegiatan khusus untuk bermain. 

Kemudian ada mba Amalia Rahmah/Ami dari Depok. Gerakan beliau @rekyndness_id concern terhadap perubahan iklim, terlalu banyak sampah dan kurangnya kesadaran akan kondisi lingkungan sekitar.

Satu lagi anggota grup yaitu mbak Rachma Amelia dengan gerakan @oetproject. Gerakan mbak Rachma sejalan dengan saya yaitu sampah organik rumah tangga.

Kemudian kami berdiskusi di WAG tentang penugasan selama kongres. Alhamdulillah grup ini lumayan kompak. Meski hanya diskusi tertulis di WA tapi semua anggota dapat terlibat aktif semuanya. 

  

pembagian peran dalam grup

medsos tugas pribadi
publikasi acara kongres sebagai tugas pribadi.


Demikian catatan saya, semoga cukup memadai untuk mendokumentasi kegiatan.


Saturday, 28 October 2023

Jurnal 6 : Saatnya Beraksi

Pembelajaran sesi ini terasa panjang karena waktunya 3 pekan.

Pada materi ke 6 ini para Ibu Pembaharu mendokumentasikan apa yang telah dilakukan, apa yang sedang direncanakan dan kebutuhan apa yang diperlukan. Pada pekan-pekan ini juga ada beberapa pengayaan yang diberikan untuk mendukung aksi.

Sharing session pengayaan ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswi Bunda Salihah. Menjadi tantangan tersendiri untuk para leader proyek untuk transfer knowledge ke anggota tim, dengan bahasa masing-masing.

Dalam melaksanakan aksi di sini tentunya bukan hanya sendiri / satu tim. Bisa saja berkolaborasi dengan tim lain baik dari tim Bunsal #2 maupun dari Bunsal #1 maupun di luar Ibu Pembaharu. Tentunya dengan prinsip I win, you win.  Nah pengayaan ini dimaksudkan untuk mempermudah aksi bersama, memantau dengan teknologi, dan mendokumentasikannya dalam bentuk digital.

Pengayaan-Pengayaan yang diberikan adalah :

1.  Enrichmen Menyusun Term of Reference (TOR) untuk bersinergi/kolaborasi 12 Oktober 2023

Disampaikan oleh Mbak Hamidah Rina Mantiri dengan moderator Ibu Dekan. Mbak Hamidah menyampaikan apa apa yang harus ada di TOR dan kaidah penyusunannya. Kaidah itu adalah 5W2H. What, Why, Who, When, Where, How, dan How Much (biaya-biaya yang dikeluarkan, fee pembicara, dll) Dibahas juga bila memang kegiatan bersifat non profit dan tidak ada dana, agar disampaikan di awal kepada pengisi acara.

2.  Mengenal Trello 16 Oktober 2023

Acara yang bertajuk "Pusing Lihat Gantt Chart ? Trello-in Aja" ini disampaikan oleh Ummu Zee atau yang dikenal dengan nama Uni Nat. Alhamdulillah dapat mengikuti secara langsung dan praktik.  Mengunduh juga aplikasi Trello untuk mencatat perkembangan aksi


3. Mengenal Padlet 18 Oktober

Ngulik Padlet bersama mbak Hastia Windri, ini agak mirip mirip trello juga. Kelebihannya padlet dapat dipergunakan di website tanpa harus mengunduh aplikasi.
Aku sempat mencobanya di tautan https://padlet.com/titiesti2/my-first-padlet-o6cp1cb7ihkixk9n
Menurutku ini lebih simpel

4. Membuat G-Site untuk Pemula - 18 Oktober

Materi ini disampaikan oleh mbak Farida Ariyani. Aku juga ikut mencoba membuat G-Site. Karena Tim Rorompok Resik sudah memiliki blog sebelum pelatihan ini, maka untuk G-Site akan saya pergunakan untuk mendokumentasikan kegiatan perkuliahan mulai Jenjang Matrikulasi hingga BunPro



5. Strategi Fundrising bersama Kak Elva Citra Sari

Dengan dipandu oleh Mbak Primastuti Dewi acara ini berjalan interaktif. Materi fundrising selalu menarik ya. Karena ini tantangannya menurutku sangat-sangat spesial. Dan Mbak Elva membagikan kisah suksesnya dalam bentuk strategi.


Setelah semua proses pengayaan di atas, sementara tim saya belum dapat berkumpul di waktu yang telah disepakati, selalu  ada-saja tantangan yang membuat belum genap berkumpul. Saya sebagai leader berusaha untuk mengomunikasikan one on one dengan anggota Tim. 
Karena semua masih bersedia berjalan bersama dan melaksanakan tugas meskipun belum tuntas, maka exit procedure belum dapat diterapkan.

Berikut ini adalah to do list yang dibuat berdasarkan template yang telah diberikan.









Beberapa catatan tambahan aksi
- Berkunjung ke Bank Sampah Hijau Lestari di kawasan Dago, bertemu dengan salah satu tokoh yaitu Ibu Elis, kemudian mendapatkan penjelasan tentang operasional bank sampah dan suka duka mengelola bank sampah. Juga ditunjukkan sebuah kompor berbahan bakar biogas yang ada di kediaman beliau.
Kami pulang dibekali leaflet yang dapat menjadi sumber pengetahuan bagi tim.
- Menghubungi calon nara sumber yaitu Teh Nurul Hidayah, beliau member IP yang telah melakukan pemilahan sampah di rumah. Nantinya akan sharing suka duka memilah sampah dari rumah.

Demikian Jurnal kali ini. 



Friday, 15 September 2023

Review Jurnal 4

 Kali ini saya berpasangan dengan seorang buddy yang berasal dari Tangerang City, Mbak Deasita Rachman. Beliau adalah seorang ibu yang bekerja di ranah publik dan mempunyai dua putra. Beliau memiliki tim yang beranggotakan keluarga inti.

Setelah membaca jurnal mba Deasita, berikut ini adalah review yang saya buat.

Penggunaan SMART

Berdasar informasi dari jurnal mba Dea semua sudah dilakukan melalui kerja sama dan tawakal. Yaitu bagaimana menemani tumbuh kembang buah hati agar mereka menjadi anak anak yang berbahagia, meskipun ibunya bekerja di ranah publik

Proses Milestone

Proses dalam menetpakan milestone, antara saya dengan mba Dea pasti berbeda. Yang paling penting adalah kesiapan tim untuk mencapai milestone tersebut. Kalau belum siap apakah solusinya mengurangi milestone atau menambah personil, dapat didiskusikan di tim yang sekarang.

yang sudah baik dan yang perlu ditingkatkan

Jurnal mba Dea sudah bertabur kebaikan ya.. saya hanya mencatat satu hal yang perlu ditingkatkan yaitu penggunaan media sosial. HIngga saat ini belum ada medsos tim mbak Deasita.

Kiranya itu review dari saya, semoga berkenan ....









Saturday, 9 September 2023

Jurnal Memetakan Tujuan dan Sumber Daya

Mungkin tidak begitu terasa, atau belum ketemu chemistry antar anggota tim, hingga kesempatan ini grup yang sudah saling berjanji akan berjalan bersama, dengan minat yang sama, belum dapat bertemu secara teratur untuk membahas rencana.

Dengan materi kali ini disadarkan bahwa, ternyata untuk berjalannya sebuah tim, memang perlu duduk bersama dan semua mengungkapkan pendapatnya.

Diskusi pertama ketika menentukan tujuan, dihadiri 3 dari 4 anggota. Karena telah memenuhi kuorum. leader memutuskan pertemuan tetap berjalan.

PR pertama sebenarnya mencari nama tim, karena dari usulan usulan kemaren belum ada yang sreg. Ketika ada sebuah nama yang dirasa mewakili kerja tim, ternyata sudah dimiliki oleh orang lain.

Setelah diskusi dan saling mengusulkan, alhamdulillah disepakati nama "Rorompok Resik"

Rorompok : Rumah (bahasa Sunda halus untuk diri sendiri)

Resik        : bersih

Ini sejalan dengan Problem Statemen di awal, bagaimana kita dapat mengelola sampah rumah tangga, sehingga rumah bersih dan bebas sampah.



Menentukan Tujuan dengan SMART

Menentukan tujuan tim dengan smart, cerdas, dengan menggunakan metode SMART

Spesifik : Karena kegiatan tim sudah spesifik mengenai sampah, maka kegiatan juga tidak jauh jauh dari situ. Imah bebas runtah, itu bahasa rakyatnya. Maka tujuan kita di awal ini adalah berkampanye, mengajak orang sebagai penerima manfaat dari gerakan

Measurable ; dapat terukur. 

Tahap awal adalah mengubah mindset orang tentang sampah. Di balik sampah masih ada maslahah yang dapat dikejar 

Achievable : dapat dicapai. Tentunya kita menentukan target yang  tidak muluk muluk

Relevan / realistis sessuai kekuatan tim yang terdiri dari 4 orang

Time bound ; ada batas waktu. Program rencananya akan dibuat per 6 bulan.

6 bulan pertama adalah sosialisasi dan aksi

1. terhadap anggota tim - harus mulai dari diri sendiri untuk mengolah sampah

2. sosialisasi dengan media sosial

3. Sosialisasi melalui Kulwa/webinar


Golden rules dan Exit Procedure

Cukup sederhana BICARAKAN
Semua bergabung dimulai dengan bicara, maka untuk berpisah atau berhenti dari gerakan juga dimohon untuk membicarakannya. Karena dari sini akan jadi koreksi untuk kedua belah pihak.

.



Media sosial yang sudah dirintis


email : rorompokresik@gmail.com
instagram : @rorompokresik













Saturday, 26 August 2023

Review Jurnal 3

 Untuk Review kali ini saya berpasangan dengan mbak Wulan. Mbak Wulan chat saya duluan dan memerkenalkan diri.

Kemudian kami pun berkenalan sedikit.

Setelah saya melihat jurnal mbak Wulan, saya berpendapat sebagai berikut.

1.Apa yang sudah baik dan apa yang perlu ditingkatkan ?

Masya Allah, jurnal mbak wulan sudah demikian lengkap.


2. Seberapa efektif starbursting untuk mendalami masalah ?

Menurut saya ini suatu metode yang efekif untuk mendalami masalah. Mbak Wulan telah membuat pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari pihak pihak yang terkait.


3. Proses yang saya lihat saat PS individu menjadi PS bersama adalah adanya kerja sama dan proses saling memengaruhi. Setelah itu ada proses kolaborasi dengan orang-orang/pihak yang telah dipengaruhi




Demikian review saya untuk mbak wulan semoga berkenan









Saturday, 19 August 2023

Jurnal 3 : Memahami Masalah Bersama Tim

Kali ini tibalah kita pada tahap Memahami Masalah Bersama Tim. Bila di perkuliahan sebelumnya kami para mahasiswi telah diberikan bekal, bagaimana agar mengidentifikasi masalah dan kemudian mencintai masalah itu. Karena setiap masalah yang ditemukan, pasti akan menjadi tantangan baru untuk mendapatkan solusinya.

Kemudian tahap berikutnya mengampanyekan masalah tadi, dan mengumpulkan orang orang yang memiliki masalah sama, atau yang memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut, berkumpul membentuk satu tim. Bagaimana agar solusi masalah pribadi, menjadi solusi bersama yang dapat diterapkan dan berdampak pada perubahan.

Dan sampailah kini pada tahap berikutnya, bagaimana tim yang sudah terbentuk tadi berdiskusi dan saling mencurahkan pendapatnya.

Sebagai individu, biasanya akan buru buru cari solusi. Namun sebagai ibu pembaharu pesan ibu Septi adalah : jangan buru - buru membicarakan solusi. Karena ketika kita sudah memahami masalah sebagai sebuah tim, maka ini akan berbeda sustainable nya, dibandingkan dengan yang solusi pribadi. 

Tidak ada pendapat yang kecil, semua berarti. Semua sudut pandang akan memberikan masukan. Maka kami pun diberikan teknik curah pendapat berupa teknik starburting. Jujurly, ini pertama kali aku mendengar teknik ini. 

Bagaimanakah gambarannya ?


starbursting
Starbursting, untuk curah pendapat dalam tim

Starbursting adalah metode curah pendapat yang akan mendorong para anggota tim untuk mulai mencurahkan pemikiran kreatifnya melalui  pertanyaan-pertanyaan dibandingkan dengan jawaban-jawaban. caranya adalah membuat bintang bersudut 6 dan mulai menuliskan satu kata di setiap ujungnya seperti gambar di atas.

Kemudian, kita mengajak tim untuk menyusun pertanyaan tersebut. Maka tim kami pun mencatakan pertanyaan sebagai berikut.

Who:

1. Siapa yang bikin sampah?

2. Siapa saja yang bertanggung jawab atas sampah?

3. Siapa yang dapat kita ajak untuk mengelola sampah/peduli terhadap sampah?

What

1. Apa saja kategori sampah 

2. Apa dampak yang ditimbulkan sampah? 

3. Apa saja sampah yang dapat dimanfaatkan?

4. Apakah sampah bisa dijual ?

Where

1. Ke mana buang sampah ?

2. Ke mana jual sampah ?

3. Kemana Berakhirnya sampah-sampah kita?

Why

1. Mengapa harus bertanggung jawab?

2. Mengapa harus mengurangi produksi sampah?

3. Mengapa sampah perlu diolah ?

When

1. Kapan mulai mengurus sampah?

2. Kapan mulai mengurangi produksi sampah ?

3. Kapan mulai mengajak orang peduli sampah ?

How

1. bagaimana cara mengolah sampah?

2. bagaimana mengajak orang mengolah sampah ?

3. Bagaimana cara mengurangi produksi sampah ?


Ternyata cukup banyak juga ya pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Tim bersepakat akan menanyakan kepada praktisi yang telah mempunyai bank sampah untuk mendapatkan jawaban-jawaban di atas. 

Tim sosial media juga berencana akan membaca sumber-sumber informasi baru tentang sampah ini.

Seperti pesan Ibu Septi, langkah langkah setelah starbursting ini adalah :

1. kumpulkan informasi baru tentang masalah cari second opinion, hubungi orang-orang atau ahlinya.

2. gunakan passion untuk mendalami masalah, misalkan yang suka membaca pergilah ke perpustakaan, bila suka menyanyi, cari lagu seputar itu dsb

3. menganalisis masalah dengan sudut pandang yang berbeda, ini masih PR ya, karena tim belum terlalu terbuka dan sepertinya belum dapat chemistrynya.

Terakhir, kami menyadari bahwa ini adalah langkah kecil dari sebuah langkah besar yang juga sedang dijalankan oleh para pengambil kebijakan. Kami melihat di SDGs (Sustainable Development Goals) bahwa apa yang tim kami lakukan, adalah bagian dari sebuah rencana besar dunia. Yakni bagaimana keberlangsungan konsumi dan produksi yang bertanggung jawab.




Questival Kemerdekaan

 Di Hexagon city sedang berlangsung Questival Kemerdekaan. Sejak awal saya sudah mendaftar untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan ini.

Tetapi saya melupakan satu hal. Awalnya saya pikir ini adalah tugas mahasiswi Bunda Salihah, ternyata ini adalah perayaan yang melibatkan tim.

Sayapun mengajak tim untuk kembali berdiskusi dan menyampaikan tentang Questival kemerdekaan ini.

Ternyata seorang menjadi seorang leader harus selalu berjalan seiring dengan timnya.

Alhasil dengan waktu yang mendadak, diskusi kami di grup pun tidak berjalan karena masing masing masih ada kesibukan.

Festival hari pertama baru dipos di hari ketiga


https://www.instagram.com/reel/CwF97XeI9Tk/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==


Kemudian saya pun mengajak mereka memilih satu pahlawan yang akan ditampilkan di postingan hari kedua.

Tetapi lagi lagi hanya satu dari anggota tim yang memberikan pendapatnya



Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan postingan tentang questival ini. Karena tujuan utama untuk melibatkan tim belum tercapai. 

Saya akan mencoba mencari cara baru dan teknik baru dalam komunikasi antar tim.

Kemudian hari ini mengikuti siaran langsung dr Davrina. beberapa hal yang melekat adalah bahwa seroang ibu perlu growth mindset. Dan untuk dapat berperan di luar rumah, perlu tim yang kuat di keluarga, khususnya suami dan anak anak.  


Saturday, 5 August 2023

Review Jurnal 2 Bunda Salihah

Hai hai teman salihahku.. kali ini aku akan menuliskan perjalananku membuat review jurnal dua kelas BunSal ini. Soalnya kondisinya istimewa sekali.

Di Review kedua ini aku mendapatkan buddy seorang suhu dalam menulis. Kebetulan kami sama sama ada di grup facebook KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Dan Buddy-ku kali ini adalah sosok yang selalu mendapatkan badge. Yap beliau salah satu yang konsisten menulis. Dan masih ada satu keistimewaan lagi, sosok ini adalah fasilku di kelas Bunda Sayang. Penasaran kaaan.. siapakaaah sosok itu ?

Beliau adalah...

Mbak Deasy Irawati 

Wah ini sih ketemu guru ya.. takut kualat sih.. sejujurnya.. Gimana ya.. Ya bismillah saja, semoga Mba Deasy berkenan dengan review dari aku. Kita mulai ya..


Apa yang baik dari Jurnal Buddy ?


Membaca jurnal Mbak Deasy, kita sudah langsung dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Di sini mbak Deasy mengungkapkan tentang kebutuhan pribadinya untuk mendalami ilmu agama Islam. Mengingat usia yang sudah cukup matang, mba Deasy berkeinginan belajar khususnya ilmu tahsin dan tahfiz. 

Wah.. ini sih keren sekali ya.. kegiatan mbak Deasy di kelas tahsin ini memang bukanlah kegiatan baru. Tetapi semuanya membawa naik berkas s

Di dalam jurnal disebutkan juga bahwa beliau jatuh bangun mengawal tim . Yang mana tim tahsin ini sudah ada sejak tujuh tahun yang lalu, namun selalu bongkar pasang anggotanya. Hingga akhirnya beliau bertemu dengan seorang guru yang cocok, bernama Ustazah Irma. Dan cita-cita mba Deasy adalah memperluas kebermanfaatan grup tahsin offline ini dengan cara merambah ke dunia maya. 

 Baarakallaah...


2. Apa yang perlu ditingkatkan ?




Mba Deasy. masya allah ... Jurnal mba Deasy sudah kereen.. Timnya pun sudah dapat dan sudah jelas pembagian tugasnya. Barangkali dapat dipertimbangkan untuk menambah anggota tim solusi pada kesempatan pertama. Khususnya yang dari kalangan millenial, agar Mbak Deasy mendapatkan bala bantuan untuk tim online. Khususnya yang disebutkan di Podcaster, dll


3. Apa yang menarik dari problem statemen buddy ?


Saya merasa sangat terinspirasi dengan problem statement mba Deasy.  Kenapa ? 

Setelah konsisten selama 7 tahun menggawangi kelas offline yang akhirnya sepi peminat, beliau tetap bersemangat untuk mengampu grup tahsin tersebut agar dapat memperluas kebaikan dan kebermanfaatan di dunia maya. 

Semoga Allah mudahkan ya mbak.. Amiiin.


Review soal kampanye

Di dalam jurnal mba deasy menuliskan tautan saat beliau kampanye permasalahan dan kegelisahan jiwanya ini.  ini..Ternyata tautan  yang tercantum ini belum ada / sudah tidak dapat dibuka : https://bit.ly/TimSalima 



Kemudian saya mencari tautan secara manual melalui akun facebook mbak Deasy. Alhamdulillah saya mendapatkan menemukan kampanye tersebut. Di mana kampanye memuat ajakan untuk tergabung ke Tim Salima disertai dengan tautan google form untuk pengisiannya.  

Review aku untuk kampanye ini agar lebih luas lagi, jangan diprivate khusus teman saja. Atau dapat ditambahkan gambar/video agar lebih menarik perhatian.

Alhamdulllah. demikian review dari aku.Semoga Allah mudahkan rencana rencana kita ya Mbak Deasy.. Daah.. izin memberikan oleh oleh untuk mba Deasy.. Semoga berkenan ya...










Saturday, 29 July 2023

Jurnal 2 Bunda Salihah : Temukan Tim

Setelah di jurnal sebelumnya para mahasiwi Bunda salihah diminta untuk memetakan masalah dan menuliskannya dalam problem statement, maka untuk kali ini para mahasiswi diminta untuk mencari tim untuk merumuskan solusi dari problem statementnya.  

 Ini tentu bukan hal yang mudah, tetapi sangat menantang. Ketika orang-orang yang memiliki problem yang sama, ataupun memiliki kepedulian di masalah yang sama, berkumpul dan membentuk tim. Dalam tahap ini, mahasiswi tidak diperkenankan mencari tim dari sesama calon ibu pembaharu. Tetapi dari awal disiapkan untuk menjadi change maker, mengajak orang melalui kampanye. Kami para mahasiswi sebagai founder gerakan sekaligus sebagai leader. Sedangkan para anggotanya berkedudukan setara dengan melalui kolaborasi, tidak ada unsur perintah memerintah, tapi bagaimana semua pihak berkontribusi dalam gerakan sesuai peran.

Aku menyusun user persona yang akan menjadi dasar aku mengambil langkah ke depan. 

Setelah itu aku menyusun story board atas apa yang aku rencanakan menjadi bahan kampanye. Ini tuh semacam garis besar isi kampanye di sosial media. Kenapa dibuat ini, supaya tidak melenceng dari rencana yang telah digariskan


Maka tibalah aku harus melakukan kampanye. Kampanye  yang aku lakukan adalah dapat diperiksa di tautan sbb:

https://www.instagram.com/reel/CvEnvPkOMfC/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Selain kampanye di sosial media yang aku miliki, aku juga kampanye di grup Hima Bersama Bandung Raya, tentunya dengan meminta izin dan difasilitasi oleh Tim Hima/admin.  Selain itu aku juga melamar Orang yang aku bidik melalui diskusi . kenapa membidik tokoh tersebut yang nota bene seorang bu RW ? Karena beliau dapat dikatakan tim ahli atau praktisi yang telah menjalankan solusi sampah di RW nya. Meskipun demikian belum tentu solusi yang beliau telah terapkan dapat diterapkan di tim kami, mengingat dan menimbang kekuatan tim ini. 

Akupun membuat rancangan soft skill dan hard skill yang dibutuhkan untuk menjalankan gerakan ini. Beberapa yang aku tulis adalah untuk soft skill diperlukan kemampuan beradaptasi, baik dengan sesama anggota tim maupun dalam gerakan ke depan, kemudian komunikasi dan berpikir kreatif, team work tentu saja dan time management serta problem solving.

Sedangkan untuk hard skill aku membutuhkan kemampuan marketing dan networking, desain materi edukasi, membuat konten edukasi sesuai materi, dan memastikan sosial media tetap berjalan hingga menuliskannya di sebuah website / blog.

Alhamdulillah untuk tahap awal telah terbentuk tim yang mencukupi  untuk menjalankan gerakan ini. Sejujurnya aku tidak menutup diri untuk perekrutan anggota tim baru, tergantung gerakan ini akan membesar seperti apa. yang diharapkan adalah dapat berkembang secara massif, dan membuat perubahan di banyak keluarga, minimal di cara pandangnya tentang sampah, syukur syukur hingga tahap pemilahan dan pengolahan. 


Bisa jadi masalah yang aku angkat ini bukan masalah baru, tetapi sangat dimungkinkan, solusi yang ditawarkan oleh tim kami nanti, menjadi solusi yang membahagiakan buat kami sendiri, maupun buat mereka yang memiliki permasalahan sama dengan gerakan tim ini.

HIngga saat ini tim belum merumuskan ataupun memutuskan nama gerakan. Pertemuan pekan ini baru sebatas kenalan dan saya menjelaskan lebih dalam mengenai gerakan ini. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan mereka untuk berkolaborasi.

Alhamdulillah tim sudah ditemukan. Sudah dipertemukan. Siap membuat gerakan. Karena Every mother is a change maker.

Friday, 14 July 2023

Review Jurnal Satu

Hai teman teman Hexagonia, ini adalah kelanjutan dari jurnal pertama kemarin. Kami para Hexagonia yang belajar di tahap bunsal diminta mengidentifikasi masalah. Setelah kami menuangkannya dalam bentuk jurnal, maka tahap selanjutnya adalah harus siap melakukan review sekaligus siap-siap juga jurnalnya direview oleh Buddy, yaitu pasangan yang dipertemukan oleh Kampus Ibu Pembaharu.

Buddy ini kemungkinan akan berbeda tahap demi tahapnya. Yeay.. peluang dapat teman baru sepanjang perjalanan ini nantinya.

Untuk jurnal pertama ini, aku mendapatkan Buddy dari Kalimantan Selatan, namanya mbak Fatimah Elyani. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun yang dikaruniai 2 putri dan 1 putra.  Beliau juga memiliki amanah di ranah domestik maupun ranah publik. 

Berikut ini adalah review atas jurnal beliau 


1. Apa yang sudah baik dari jurnal buddy anda ?
Di sini mbak Fatimah telah berhasil memotret kondisi dirinya yang merasa terlarut dan terlalu  santai menjalani rutinitas sehari-hari sebagai seorang Ibu. 
Terkadang memang kondisi kesibukan di rumah itu seperti menyita waktu ya, memaksa pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya seolah tidak berujung. Akan tetapi ketika memiliki kandang waktu dari setiap aktivitas maupun amanah, insya allah semua dalam keadaan aman terkendali.


2. Apa yang perlu ditingkatkan atau dioptimalkan ? Apakah ada kelemahan dalam mengidentifikasi an menganalisa akar masalah ?
Mbak Fatimah tersadar bahwa terlalu santai dan larut dalam keseharian adalah sebuah masalah, ketika didiagnosa oleh dokter bahwa beliau sakit hipertiroid. Kondisi tersebut tentunya akan membutuhkan aktivitas baru di luar rutinitas keseharian, yaitu aktivitas pengobatan, yang tentunya ini akan membutuhkan energi, waktu dan juga finansial ke depannya nanti. 
Semoga mba Fatimah terus semangat, menjalani pengobatan hipertiroid ini. Dan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya dapat menjadi tabungan amal kelak. 


3. Apa yang menarik dari Problem Statement buddy anda ?
Masalah terbesar dan akar masalah sudah dicatat oleh Mba Fatimah dalam problem statement. Akan tetapi dalam menuliskan "kapan kita tahu masalah tersebut sudah selesai" penjelasan beliau masih sangat global. Sehingga saya pikir ini memerlukan potongan-potongan kondisi yang nantinya akan mendeskripsikan tahapan. 
Bisa jadi proses pengobatan hipertiroid itu sendiri memerlukan waktu yang panjang ya.
Seperti beliau sedikit menceritakan bahwa saat ini beliau mengonsumsi obat setiap hari dan cek FT4 serta TSH setiap bulan.
Pemeriksaan FT4 adalah salah satu tes darah untuk mengukur jumlah hormon tiroksin bebas. Jenis tes ini diperlukan guna mengetahui fungsi kelenjar tiroid, dan biasanya dilakukan bagi orang yang memiliki tanda-tanda gangguan tiroid.
Sedangkan tes TSH /  thyroid stimulating hormone adalah tes hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak yang membantu mengatur kelenjar tiroid.
Tentunya itu bukan hal yang mudah. 

Semoga tetap sehat hingga akhir bun Sal ya mbak Fatimah.





Sunday, 9 July 2023

Apa Masalahmu ?

Mulai bulan lalu, aku sudah terdaftar secara resmi di jenjang perkuliahan Bunda Saliha Institut Ibu Profesional. Seorang calon ibu pembaharu, serorang agen perubahan, karena every mother a change maker. Dan komunitas inilah yang akan menjadi kawah condrodimuko lahirnya seorang ibu pembaharu.


Dari manakah dimulai peran itu ? Yaitu dari proses menemukan permasalahan baik di diri maupun di sekitar, kemudian merekam permasalahan itu tak peduli sekecil apapun karena itu merupakan bentuk empati, dan akhirnya dari empati itu, ada satu aksi yang dapat memberikan solusi.


Ketika membicarakan tentang permasalahan, terkadang perlu waktu yang tenang untuk menemukannya. Pada saat awal aku merasakan kesulitan menemukan permasalahan ini. Sampai seorang kolega menegur, justru itu sebuah masalah buatku ketika aku tidak dapat menemukan masalahku apa. Akhirnya aku melihat lagi, mengamati lagi, berkaca pada diri, kemudian meluaskan pandangan. Barulah aku dapat menangkap beberapa sisi permasalahan, baik secara pribadi maupun kemasyarakatan. 



Berikut adalah permasalahan yang kutemui  sebagai seorang ibu bekerja yang memiliki 5 anak dewasa, paling kecil usia 15 tahun.

1. barang bekas menumpuk di rumah, kardus bekas paket, buble wrap, dsb. selalu terpikirkan ah simpan, siapa tahu nanti dipakai, demikian hingga berbulan-bulan, akhirnya menumpuk

2. Pernah membuat kompos dari sampah dapur, namun kini berhenti. Penyebab berhentinya apa ? antara malas dan bosan mungkin ya... 

3. Terkadang muncul rasa kesepian karena anak sudah besar-besar, tidak memerlukan lagi pelayanan fisik, sehingga ibu merasa banyak waktu luang, semua ingin dicoba, ingin menjadi ibu yang serba bisa, jadinya malah kurang fokus dan tidak memiliki spesialisasi pada satu bidang

Sementara itu kondisi sekitar rumahpun, anak-anak sudah terpapar gawai sejak bayi. Bisa dikatakan mereka tumbuh ditemani gawai. Anak-anak ini belum begitu mengenal buku dan bagaimana asyiknya berinteraksi dengan buku. Ini menjadi semacam PR buatku bagaimana ya .. peran apa ya.. yang dapat aku ambil di ranah ini..

Kemudian juga aku melihat ada beberapa pasang orang tua yang kondisinya sudah tinggal berdua suami istri dengan usia yang cukup renta, ada yang sedang sakit, ada juga yang pasangannya sakit.




Sebagai (calon) ibu pembaharu, penemuan masalah ini perlu disambut dengan suka cita. Karena ini ibarat menyongsong ilmu baru serta tempat bermain baru untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada. Bagaiman aku tahu bahwa permasalahanku sudah terselesaikan ? akupun membuat standar sederhana sbb

  1. Rumah lebih rapi, tidak ada tumpukan barang bekas 
  2. tanaman lebih subur terbantu oleh kompos bikinan sendiri 
  3. menekuni satu keahlian khusus yang dapat bermanfaat untuk diri dan sekitar 
  4. ada kegiatan literasi untuk anak-anak 
  5. ada peran serta lingkungan terhadap para lansia yang tinggal sendiri jauh dari anak-anaknya 
  6. memilah sampah sudah tersosialisasikan di sekitar rumah


Demikian adalah poin poin permsalahanku.. berharap aku dapat berpartisipasi dalam tim  mencari solusi 




Apabila semua hal di atas diringkas, makan terlihat dalam satu tabel  sbb








daftar pustaka :

https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2021/03/23/1457/produksi-sampah-menurut-jenisnya-di-kota-bandung-2020.html